Membuat Media Interaktif dengan Flash
19Jun07
Perhatian: latihan ini khusus bagi pemula (seperti Saya 8) ), bagi yang sudah expert diharapkan untuk memberikan yang lebih dari ini.
Pernah
liat program/animasi yang menarik, interaktif, keren? Saya 68% yakin
itu dibuat menggunakan flash. Tidak percaya? memang itu hanya dugaan
Saya saja :P. Tapi bukan tanpa alasan, boleh dikatakan
flash menawarkan kemudahan dalam pembuatan bermacam media interaktif,
kali ini kita ambil contoh membuat company profile. perlu dicatat, bahwa
company profile disini dapat anda ganti dengan CD interaktif, CV
(curriculum vitae), portfolio, presentasi, atau apapun namanya.
Prinsipnya kita akan membuat sebuah media/aplikasi yang interaktif
seperti web tetapi lebih banyak animasinya.
Buat yang masih bingung seperti apakah media interaktif itu,
silahkan lihat aplikasi tour windows XP: klik start menu>all
programs>accessories>tour windows xp (pilih yang animated tour!).
Sesudah animasi berjalan beberapa lama dan sudah puas mengklik
sana-sini, cobalah iseng-iseng klik kanan, akan kita dapati keterangan
yang menyatakan bahwa aplikasi tour windows XP ini dibuat dengan flash.
(yang ga punya windows XP, silakan coba di kompie teman masing-masing).
Nah, bagaimana sekarang, tertarik untuk bisa membuat yang seperti itu?
mudah…
Pertama-tama pastikan pada komputer anda telah terinstall aplikasi flash (ya iyalah…) boleh Flash MX (Flash 6), Flash MX 2004 (Flash 7), Flash 8, Flash CS3 (Flash 9), dan sebagainya. Kita akan lebih banyak teknik animasi dengan script yang sederhana saja, karena ini untuk umum.
Siapa yg perlu membuat media interaktif?
Siapapun
yg baru kenal flash, dan ingin membuat sesuatu yang berguna, yg sedang
mencari aplikasi presentasi yg lebih bisa diutak-atik daripada
PowerPoint, yg sedang mencari aplikasi pembuat aplikasi yg mudah membuat
desain yg menarik, akademisi/praktisi yg ingin membuat publikasinya
dalam bentuk aplikasi media interaktif, siswa SMP/SMA atau mahasiswa yg
ingin membuat aplikasi/presentasi dengan desain yg menarik, guru2 yg
ingin mencoba metoda baru, mengajar interaktif (halah. dimana-mana mah
ngajar pasti interaktif)…bukan..maksudnya ingin membuat metoda
penyampaian yg berbeda dari sekadar menulis di papan tulis, perusahaan
maupun personal yg ingin meningkatkan brand imagenya dengan membuat
profile interaktifnya yg didistribusikan ke berbagai tujuan, Anda…ya…
Anda!, atau siapapunlah yg sedang iseng-iseng aja :roll:
Baiklah, langsung kita mulai saja…..
1) Tentukan konsep desain
Jangan sampai terjadi ketika sudah berhadapan dengan komputer kemudian bengong, eeuu….(dengan gaya patrick :lol: ).
Jadi buat dulu konsepnya! sebenarnya kita mau buat apa, apa saja
content yang akan disajikan, kemudian bagaimana menampilkannya pada
user, dan seterusnya. pikirkan hal-hal ini kalau perlu dicatat, kemudian
susun rancangan menu-menunya menjadi semacam hierarki. semua
digambarkan dalam bentuk sketsa di kertas (rileks, bebaskan pikiran,
kemudian buat sketsa sebebas-bebasnya, sekali-kali selingi dengan minum
supaya kita tetap fresh), akhirnya simpanlah kertas sketsa kita, inilah
yang akan menjadi rujukan pembuatan company profile yang akan kita buat.
Adapun untuk latihan sekarang kita pakai rancangan Saya dulu, seperti
apa? mari ikuti…
2) Beberapa cara umum, secara umum
ada banyak cara dalam menggabungkan kesemuanya, setidaknya ada 3 cara yang umum digunakan:
[peringatan: cara-cara di bawah ini hanya subjektifitas penulis saja, belum tentu benar]
Cara 1:
File flash dibuat dalam satu file saja dengan tipe projector –aplikasi .exe– karena flash playernya sudah built-in sehingga untuk menjalankannya kita tidak perlu flash player.
Keuntungan dari cara ini adalah lebih praktis terutama jika contentnya hanya sedikit, besar file berkisar antara 1-3 MB sehingga relatif mudah kita kirim atau e-mailkan kepada orang lain tanpa perlu khawatir apakah di komputer orang tersebut ada flash player atau tidak.
Sedangkan kekurangan dari cara ini adalah jika kita membuat aplikasi yang kompleks dengan content yang bermacam-macam, maka
ketika menjalankannya pertama kali akan lebih berat disebabkan meskipun
kita hanya menjalankan sebuah bagian (misalnya intronya saja), tetap
saja kan kita perlu me-load 1 file utuh.
Cara 2:
File
flash dibuat per bagian-bagiannya dengan 1 file induk yang menyatukan
semuanya. Jadi masing-masing bagian dan sub-sub bagian dipisah menjadi
file .swf tersendiri (begitu juga dengan file-file gambar seperti jpg
dipisahkan sendiri) kemudian ditambah sebuah file ‘Loader’ –file inilah
yang menjadi file utama yang kemudian memanggil file .swf-.swf atau file-file lain dari bagian project kita.
Keuntungan
menggunakan teknik ini adalah ketika kita membuat sebuah project dengan
content yang kompleks, maka cara ini lebih ringan. Karena file yang
perlu dibaca oleh komputer hanya bagian yang diload (ingat tiap bagian
mempunyai .swf yg terpisah) berbeda dengan cara pertama tadi. ini juga
prinsip kalau kita membuatnya di web, yang perlu didownload hanya bagian
swf yg berhubungan saja. coba kalau semuanya digabung dalam 1 file,
nanti di sebuah warnet yg lemot yg muncul tulisannya malah: now loading, 1% of 9MB, time remaining 59 minutes :D
Kekurangannya adalah dalam distribusi (CD misalnya) kita perlu mengemasnya sedemikian rupa agar orang yang melihat file-file tersebut tidak bingung (bayangkan: melihat banyak file .swf, .jpg, .exe, mana yang harus saya klik?) dan dengan mudah mengklik file ‘Loader’-nya. Pintar2 mengemasnya saja, untuk CD biasanya Saya membuatnya autorun secara otomatis+petunjuk readme.txt yang berisi penjelasan jika CD tidak berjalan otomatis bla…bla…bla…
Kekurangannya adalah dalam distribusi (CD misalnya) kita perlu mengemasnya sedemikian rupa agar orang yang melihat file-file tersebut tidak bingung (bayangkan: melihat banyak file .swf, .jpg, .exe, mana yang harus saya klik?) dan dengan mudah mengklik file ‘Loader’-nya. Pintar2 mengemasnya saja, untuk CD biasanya Saya membuatnya autorun secara otomatis+petunjuk readme.txt yang berisi penjelasan jika CD tidak berjalan otomatis bla…bla…bla…
Tambahan cara membuat autorun di CD:
– buka notepad
– ketik:
[autorun]
open=namaFile*.exeYangMauDiJalankanOtomatisPadaCDnya
icon=namaFileIkon*.icoYangMauDijadikanIkonPadaCDTersebut
contoh:
[autorun]
open=mySalman.exe
icon=mySalman.exe
– klik save as
open=namaFile*.exeYangMauDiJalankanOtomatisPadaCDnya
icon=namaFileIkon*.icoYangMauDijadikanIkonPadaCDTersebut
contoh:
[autorun]
open=mySalman.exe
icon=mySalman.exe
– klik save as
– pilih ‘save as type’-nya all files (jangan txt!) kemudian beri nama autorun.inf (namanya harus autorun + ekstensinya harus inf, tapi aturan penulisan windows tidak case-sensitive, jadi nyantai aja…)
– copy-kan file autorun.inf ke CD tersebut (perhatian: file autorun.inf harus berada di root utama CD tersebut, sedangkan file .exe yg diautorun boleh setara dengannya atau di folder bawahnya)
Cara 3:
Menggunakan template. ada tersedia berbagai macam template flash di dunia ini, pabalatak–lah
pokoknya, kita bisa mendapatkannya dengan berbagai cara. mulai dari
download yg gratisan, melakukan reverse engineering seperti mendecompile
sebuah file swf punya orang (jika yang didecompile sebenarnya berbayar, cara ini tidak begitu dianjurkan), bikin template sendiri, sampai ke meminta bantuan orang untuk membuatkannya (nah kalau ini sangat boleh, jangan lupa komisi-nya ya :P ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar